. . .

Seminar Mahasiswa "Kajian Tahsinul Qur'an"

 


WONOSOBO-Pondok Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Al-asy'ariyyah Kalibeber, Wonosobo adakan Seminar Mahasiswa (SEMA) bersama Gus Ahmad Kafabihi, Alh. dan Ning Sheilla Hasina, Alhz. di Aula PPTQ Al-asy'ariyyah, Ahad (12/12)


Seminar mahasiswa "Kajian Tahsinul Qur'an" dengan tema haqqul hurf dan mustahaqqul hurf ini dihadiri oleh Segenap Dzuriyyah dan Mahasantri  PPTQ Al-Asy'ariyyah.


Diawali sambutan dari Ketua panitia Ust. Mohammad Qoid Miftahussurur, Beliau menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf dalam penyelenggaraan seminar mahasiswa. Dilanjutkan sambutan oleh Ust. Maulana Ikhsanul selaku Ketua Pelaksana Tugas DMPA , Ust. Ipan Setianto S.H selaku Lurah Umum PPTQ Al-asy'ariyyah, Gus yusron Budiawan Alh selaku Pembina Blok Eksekutif Mahasiswa, dan sambutan terakhir disampaikan oleh Gus Sofan Rizqi, Alh., S.Pd.I., M.Pd. 


Pesan Gus Sofan Rizqi, walaupun sudah lancar harus tetep memperhatikan makhorijul huruf dan tajwidnya. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa " setiap orang yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya."


Menuju puncak acara dalam Seminar Mahasiswa "Kajian Tahsinul Qur'an" dengan tema haqqul hurf dan mustahaqqul hurf yang di sampaikan oleh Gus Ahmad Kafabihi, Alh. dan Ning Sheilla Hasina, Alhz. 


Menurutnya Mbah Yai Maftuh Birri Al Qur'an dibaca dengan tiga cara yaitu cepat, cukupan, dan pelan.


"orang yang menghafal Al Qur'an itu proyek seumur hidup. Mengkhatamkan tidak wajib tapi mempertahankannya itu yang wajib. Bukan seberapa cepat kamu menghafal Al Qur'an tapi titik poinnya bagaimana kita bisa mentadabburi Al Qur'an." Terang Ning Sheilla, selaku narasumber.


Pemaparan mengenai Haqqul huruf dan Mustahaqqul hurf yang di sampaikan oleh Gus Ahmad Kafabihi 

" jangan melalaikan makhorijul huruf dan tajwidnya untuk semua orang dalam  membaca Al Qur'an, yakni wajib pertama kali untuk mengetahui tempat-tempat huruf itu keluar. Bila tidak memahami istilah-istilah dalam huruf Al Qur'an paling tidak membaca Al Qur'an dengan baik sesuai tajwidnya"

Beliau juga menuturkan tentang konsep ikhlas saat belajar di pondok pesantren. 

Karena di pondok mengajarkan sesuatu tanpa ada pamrih. 


Dalam rangkaian acara ini terdapat sesi tanya jawab yang dilanjutkan dengan doa penutup oleh Gus Ahmad Kafabihi Alh. 

Comments
0 Comments