"Para penuntut ilmu apabila tidak memiliki buku tulis dia tidak mencatat faedah-faedah dan manfaat yang disampaikan oleh gurunya maka ia belum dikategorikan sebagai penuntut ilmu."
"Kalau kita tidak tulis tidak memiliki buku tulis, maka pada saat kita tua nanti tidak ada peninggalan buat anak-anak atau murid kita nanti."
"Apabila kita ingin dimuliakan di dunia atau di akhirat maka tuntutlah ilmu. Karena kadar seseorang didunia dan diakhirat tergantung ilmunya. Makin luas ilmunya makin besar kadarnya di hadapan Allah SWT. "
"Manfaatkanlah waktumu, karena waktu itu laksana pedang kalau kita tidak patahkan pedang tersebut kita akan dipenggal oleh pedang tadi. "
" Barangsiapa yang menyibukkan dirinya untuk mencari ilmu, maka Allah SWT memudahkan baginya jalan menuju surga. "
" Sudah sepantasnya bagi para penuntut ilmu untuk mengatur waktunya sebaik mungkin. Jangan pernah sia-siakan waktumu pada saat engkau belajar di pondok pesantren, ataupun di tempat taklim-taklim yang lain. "
" Sebagaimana Imam Ibnu Ruslan dalam Kitab Zubadnya beliau mengatakan orang alim yang mengetahui satu ilmu dia tidak mengamalkan ilmunya maka kelak dia bakal di siksa oleh Allah sebelum penyembah berhala, karena kita tahu ilmunya tapi kita bermaksiat kepada Allah SWT. "
" Sabda Nabi, bertaqwalah kepada Allah SWT dimanapun kita berada, kapanpun kita ada waktu, bertaqwalah kepada Allah dan tutupilah perbuatan-perbuatan burukmu dengan amal baik yang kamu lakukan, dan sebarluaskan akhlak-akhlak yang indah. "
" Dengan kita membaca Al-Qur'an sama saja kita sedang berdialog dengan Allah SWT. "
" Kalau pegang HP berjam-jam kita tidak akan merasa ngantuk, dan jangan engkau jadikan syaitan punya jalan untuk mengganggu hidup kita. "
" Kalau mau rezekinya lancar, bahagia dunia akhirat semua urusan dimudahkan oleh Allah SWT bertaqwalah kepada Allah SWT. "
WONOSOBO-Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Al-Asy'ariyyah, Kalibeber, Wonosobo, Mojotengah mendapat kunjungan dari Al Habib Al 'alamah Abdul Qadir bin Muhammad Mahdi bin Abduullah Asyatiri dari Yaman pada Kamis (14/09) di Kompleks PPTQ Al-Asy'ariyyah.
Dalam mauidzah hasanahnya Al Habib Al 'alamah Abdul Qadir bin Muhammad Mahdi menuturkan mengenai akhlak seorang penuntut ilmu dan juga larangan-larangannya. Dimana seorang penuntut ilmu harus beristiqamah dalam menuntut ilmu. Ilmu bukanlah untuk orang yang ahli malas, maka barangsiapa yang ingin menjadi orang berilmu maka tidak boleh menyiakan waktu dan hendaklah bertaqwa kepada Allah SWT. dimanapun.
"Apabila para penuntut ilmu tidak memiliki buku tulis, dia tidak mencatat faedah-faedah dan manfaat yang disampaikan oleh gurunya, maka ia belum dikategorikan sebagai penuntut ilmu. Kalau kita tidak menulis, tidak memiliki buku tulis, maka pada saat kita tua nanti tidak ada peninggalan buat anak-anak atau murid kita nanti. Maka apabila kita ingin dimuliakan didunia atau di akhirat maka tuntutlah ilmu. Karena kadar seseorang didunia dan diakhirat tergantung ilmunya. Makin luas ilmunya makin besar kadarnya di hadapan Allah SWT," tutur Al Habib Al 'alamah Abdul Qadir bin Muhammad Mahdi dalam mauidzah hasanahnya, yang diterjemahkan oleh Habib Ahmad....
Lanjutnya, "Sebagaimana Imam Ibnu Ruslan dalam Kitab Zubadnya beliau mengatakan orang alim yang mengetahui satu ilmu, dia tidak mengamalkan ilmunya maka kelak dia bakal disiksa oleh Allah SWT. sebelum penyembah berhala, karena kita tahu ilmunya tapi kita bermaksiat kepada Allah SWT."
Manfaatkanlah waktu, karena waktu itu laksana pedang. Kalau tidak dipatahkan, akan dipenggal oleh pedang tadi. Barangsiapa yang menyibukkan dirinya untuk mencari ilmu, maka Allah SWT memudahkan baginya jalan menuju surga.
Pesan Al Habib Al 'alamah Abdul Qadir bin Muhammad Mahdi kepada para santri, agar selalu berbakti kepada kedua orang tua.
"Barang siapa diantara kita yang masih ada kedua orang tuanya berbaktilah kepada keduanya dan selalu meminta doa untuk kedua orang tua. Nabi mengatakan bahwa surga ada ditelapak kaki ibu. Karena nabi Muhammad mengatakan bahwa surga itu ada di bawah telapak kaki ibu maka saya berharap dimasukan surga karena saya menginginkan ada dibawah telapak kaki ibu saya."
"Bersyukur karena bisa menghadiri majelis yang langsung diberikan mauidzah hasanah oleh habib Abdul Qadir Jailani Al Mahdi sebagai pengasuh Rubath Tarim Yaman. Dan diantara murid-murid beliau yaitu pengasuh pondok Al Asy'ariyyah dan Dzuriyyah lainnya. Beliau menjadi panutan dalam memperjuangkan agama Allah walaupun beliau sudah sepuh, beliau tetap berpergian untuk memberikan mauidzah hasanah. Harapannya, semoga bisa bersama satu majelis lagi dengan beliau, semoga bisa mewarisi akhlak karimah beliau," ucap Syarif Hamid selaku Master of Ceremony (MC).
Penulis : Azzahro
WONOSOBO- Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Al Asy'ariyyah Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo dalam rangka menyambut Haflah Khatmil Qur'an (HKQ) ke-45 dan haul Simbah K.H. Muntaha Al-Hafidz ke-18 adakan karnaval dengan tema Nusantara, Ahad (31/7).
Karnaval ini diikuti oleh warga Kalibeber mulai dari RW 1 sampai RW 13 dan juga berbagai pondok Pesantren yang ada di kalibeber dan sekitarnya.
Rute keberangkatan dimulai dari PPTQ Al-Asy'ariyyah Pusat sebagai start. Untuk rute pejalan kaki yaitu dari Kalibeber-Munggang-Krasak-Jawar-Kalibeber. Sedangkan rute kendaraan bermotor yaitu Kalibeber-Ketinggring-Argopeni-Alun-alun Wonosobo-Jalur Dieng-Jawar-Kalibeber.
Alasan memilih tema Nusantara ini karena semua elemen bisa masuk, seperti hal nya nilai kebudayaan, kepercayaan, keunikan pakaian adat Nusantara dan juga memudahkan santri dan masyarakat dalam memilih kostum.
"Budaya tidak pernah lepas dari agama. Penampilan budaya yang sekarang datang di Al-Asy'ariyyah merupakan bagian dari syiar terhadap agama," tutur K.H. Muchotob Hamzah, selaku ketua yayasan Al-Asy'ariyyah dalam sambutanya.
"Karnaval budaya menandakan implementasi dari apa yang dicanangkan oleh Bung Karno. Salah satu trisaktinya Bung Karno adalah menyinggung persoalan budaya. Karena Indonesia bisa berdiri dengan kokoh salah satunya adalah menyatunya budaya seluruh Indonesia. Ini adalah bagian dari implementasi Pancasila, bahwa kita adalah satu. Kita bisa berdiri dengan kokoh sebab gotong royong. Semoga kita bisa melanjutkan api perjuangan," tutur Afif Hidayat, selaku Bupati Wonosobo dalam sambutannya.
"Ini merupakan pengalaman pertama saya dalam mengikuti karnaval di PPTQ Al-Asy'ariyyah. Kegiatan karnaval ini memberikan pelajaran bagi saya terutama mengenai pengenalan budaya Nusantara sesuai dengan tema karnaval tahun ini," ucap Azizah, sebagai salah satu partisipan dalam karnaval.
Penulis : Azzahro Rohmah
WONOSOBO- Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Al
Asy'ariyyah Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo laksanakan napak tilas dalam rangka
Haflah Khatmil Qur'an ke-45 ke maqbarah KH. Asy'ari dan KH. Muntaha Al-Hafidz,
Ahad (24/7).
Dibuka oleh KH. Khairullah Al-Mujtaba (Buya Itab), selaku
pengasuh PPTQ Al-Asy'ariyyah pada pukul 05.30 WIB. Kegiatan Napak Tilas ini
diikuti oleh pengurus, panitia, dan seluruh santri PPTQ Al-Asy'ariyyah dengan
antusiasnya.
Buya Itab dalam sambutannya berpesan, "Ziarah ke
Makam simbah KH. Muntaha Al-Hafidz di
Desa Deroduwur merupakan bentuk cinta, bentuk birulwalidain seorang santri
kepada gurunya, dengan kegiatan napak tilas, diharapkan hajat atau keinginan
peserta dikabulkan dan segala dosa diampuni oleh Allah SWT. Buya menambahkan,
siapa saja yang berziarah kepada wali, minimal akan diampuni dosanya dan secara
maksimal akan dikumpulkan dan disejajarkan sebanding dengan derajat wali yang
diziarahi."
Lanjut beliau, "Rasulullah SAW bersabda, dahulu aku
melarang untuk ziarah, maka sekarang ziarahlah. Kenapa dahulu dilarang? Karena
pada saat itu orang ketika berziarah, mereka tidak bisa melaksanakan adab-adab
ziarah, bahkan menyembah yang diziarahi, meminta kepada yang diziarahi dan ini
harus diluruskan."
Buya berpesan, untuk melaksanakan perjalanan dari Kalibeber
ke Dero memerlukan waktu kurang lebih setengah jam bahkan hingga satu jam. Hendaknya
berjalan dengan tenang, memperbanyak dzikir, sholawat dan membaca baqiatus shalihat. Tujuan berziarah salah
satunya adalah mengingat mati, yang ke-2 mendoakan orang yang sudah meninggal,
yang ke-3 bertawasul kepada wali dan ulama' yang diziarahi.
"Hendaknya semua santri putra dan putri menjaga adab
melaksanakan perjalanan ziarah ngalap barokah, ngalap ridho dari pada guru-guru
kita, para wali dan ulama sehingga kita akan mendapatkan ilmu yang barokah dan
manfaat, mulia dunia akhirat." Pesan Buya Itab dalam sebelum menutup
sambutannya.
Sementara itu, salah satu santri putri yang mengikuti
kegiatan napak tilas, Alfiah mengatakan "Napak tilas kali ini memberikan
pelajaran bagi saya mengenai arti kehidupan, bagaimana saya harus bersabar melewati proses agar sampai tujuan dan
pengalaman yang sangat menyenangkan karena berjalan sejauh 7 km bersama
teman-teman lainnya, tentu ini merupakan nuansa baru bagi saya sendiri."
Penulis : Azzahro Rohmah
WONOSOBO- Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Al Asy'ariyyah Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo melaksanakan kegiatan PROSPEK (proses orientasi pengenalan Ke Al-Asy'ariyyahan) yang merupakan agenda tahunan dan diikuti para santri baru tingkat SMP/SMA yang di laksanakan pada tanggal 06-08 Juli di SMA Takhassus Al Qur'an.
Kegiatan Prospek pada tahun ini mengangkat tema “Orientasi Santri Guna Mewujudkan Generasi Qur’ani Masa Kini”. Tema ini merupakan bentuk dari kesadaran panitia akan pentingnya mempertahankan khas santri dalam kehidupan pesantren untuk dapat mewujudkan visi dan misi dari Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah sebagaimana telah tertulis tujuan dari pada visi misi PPTQ Al-Asy’ariyyah yakni “Membentuk pribadi muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, Berakhlakul Karimah, Bertanggungjawab dalam menjalankan amanah serta berjiwa Qur’ani dan mengamalkannya”.
Rangkaian acara prospek yang berisi materi pengenalan Ke Al-Asy'ariyyahan di hadiri asatidz serta dzuriyyah untuk menyampaikan beberapa materi kepada para peserta. Antusiasme para peserta yang ikut dalam prospek ini menjadi awal baru bagi mereka untuk mengenal setiap sudut dari PPTQ Al Asy'ariyyah, baik dari sejarah berdirinya serta mengenal dzuriyyah lebih luas.
Bagi para peserta sendiri mereka bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan teman baru.
"Dengan adanya acara PROSPEK ini diharapkan para santri lebih mengenal Al-Asy'ariyyah, mengasah tingkat kreatifitasan santri dan juga menambah teman. Karena diawal mondok tentunya ada santri yang masih belum terbiasa dengan suasana pondok, oleh karena itu dengan bertambahnya teman akan mampu membuat mereka semakin betah dipondok." Ucap Lulita Sari sebagai salah kepanitiaan PROSPEK.
Penulis : Azzahro
WONOSOBO- Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Al Asy'ariyyah Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo gelar buka bersama pengurus dan pembina sekaligus mempererat silaturahmi dan pembacaan SK panitia Haflah Khatmil Qur'an ke-45 di Gedung Baitul Qur'an (GBQ) lantai-3, Sabtu (23/4).