PAYUNG HITAM
Oleh
: Annisa Rizki Ramadhani
Malam
sunyi tak bertanda
Tiba
tiba sirine menguing
Langit
mendung seolah ikut berkabung
Tangis
pilu menyeruak di penjuru kota
Kulahap
berita diantara isak
Gerimis
payungi hati
Ratap
mengguncang senyap menyelinap
Selipkan
nama yang tak asing ditelinga
Abah........
Tubuh
lemah tak bernyawa
Tak
terusik rintih
Hening
berkabung
Hanya
ayat suci dan tauhid yang mengiringi langkahmu bertabur doa.........
Allahummaghfirlahum
warkhamhum,wa’afini wa’fu’anhum
Tiada
terbayangkan semua begitu cepat waktu yang mendekat
Seraut
wajah kerutmu dulu bukti kesucian dalam hati
Terima
kasih untukmu abah..............
Kini
kaupun telah tiada
Meninggalkan
sejuta ilmu untuk kita semua
Hanya
doa.......
Semoga
engkau tentram bersemayam disana
Dalam
samudra bahagia,semoga kelak kita bisa bertemu di surga