. . .

SEMARAK MALAM KEMERDEKAAN INDONESIA KE 73


WONOSOBO 16.8.18  Merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia sudah menjadi keharusan sebagai bagian dari Bangsa Indonesia. Perayaan itu dilakukan oleh semua pihak, baik di instansi pemerintahan, perusa­haan, juga di pendidikan baik formal maupun non formal seperti pondok pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Asy’ariyyah Kalibeber Wonosobo. Bagi seluruh santri pondok yang terletak di kaki gunung sindoro itu malam kemerdekaan menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Bagaimana tidak, pentas seni yangg disebut malam inagurasi akan menyemarakkan malam kemerdaan.
Sudah sejak awal bulan agustus PPTQ Al-Asy’ariyyah sudah mulai menghias pelataran juga setiap sudut bangunan dengan bendera merah putih dalam berbagai bentuk. Para santri yang akan tampil di malam inagurasi juga terus berlatih di bilik-bilik kamar mereka.
Kemudian pada malam puncak kemerdekaan ini selepas maghrib ,seluruh santri berkumpul di masjid pesantren untuk mndoakan Negeri ini dengan khataman bacaan al-qur’an.  Kegiatan tawasul atau mengirim do’a khusus untuk bangsa ini sudah menjadi tradisi dengan itu diharapkan bisa menjadi salah satu ikhtiar untuk memperkuat persatuan bangsa. Hal ini juga ditujukan untuk memberikan edukasi para santri akan pentingnya rasa cinta terhadap Negeri ini dengan cara mengirimkan doa lewat lantunan kalam al-qur'an.
Selepas isya’,  Dengan panggung pentas seni yg sudah ditata rapi sedemikian rupa , Dimulailah acara puncak itu dengan lantunan sholawat dari grup rebana Al-asy’ariyyah, para santri dari semua kalangan mulai membanjiri halaman pesantren, mereka rela berdesak-deskan dengan teman-temanya untuk mendapat tempat duduk yang nyaman di depan panggung. Menit berlalu setelah grup usai membawakan beberapa ssholawat pembuka , 2 orang MC memberi salam lantang dan resmi membuka acara selanjutnya yang di isi oleh sambutan dari lurah pondok pesantren lalu sambutan dari K.H Atho’illah Asy’ary alh.beliau menyampaikan nasihat agar kami berkreatifitas dengan menjunjung tinggi rasa nasionalisme kita sebgai penerus bangsa.
Sesuai rutinitas tahunan yang biasa kami lakukan, kuota pengisi panggung juga di tentukan yaitu hanya diisi oleh santri yang sedang duduk di bangku sekolah kelas 3 baik SMP maupun SMA. 
Ketika sambutan dari perwakilan pengasuh usai,  panggung di kuasai oleh beberapa anak santri putra yang membawakan beberapa lagu sholawat dan lagu kemerdekaan dengan di iringi alunan gitar yang membuat suasana mendayu-dayu dan semua santri yang menonton bersorak tepuk tangan ketika usai. Kemudian di lanjutkan dari santri putri yang berdandan sopan dan manis menjamu penonton dengan musikalisasi puisi tentang kemerdekaan. Semangat  mereka tergambar dalam larik-larik puisi yang mereka baca. Penampilan yang paling menggebrak panggung yaitu akting santri dalam seni drama kolosal tentang kemerdekaan.  Dandanan mereka pun sesuai dengan peran yang di mainkan  properti yang dibawa seperti tongkat,  ikat kepala dan alat musik latar pun hasil dari kreasi tangan-tangan mungil mereka.  Euforia dalam semarak penampilan demi penampilan berhasil membuat kesan bahagia di wajah para santri Al-Asy’ariyah malam ini. Sekitar sepuluh penampilan akhirnya usai dengan ditutup oleh puisi bebas dari para senior dengan musik latar yang tenang. Sekitar jam 11:00 semua santri sudah beranjak pulang ke kamar mereka masing-masing untuk beristirahat menyambut upacara bendera esok hari.

Tidak hanya kemeriahan yang diharap­kan, tetapi juga dapat mengajarkan makna perjuangan dan sikap menjaga kemer­dekaan yang telah dirasakan selama 73 tahun ini. Semoga di hari ulang tahun Kemer­dekaan RI yang ke 73 ini, para santri di seluruh indonesia dapat lebih memegang teguh persatuan bangsa demi menghargai nikmat iman,  akal,  dan kesehatan yang telah Allah berikan, kemudian dapat  mengha­rumkan nama bangsa sebagai bentuk mengisi kemerdekaan yang telah diper­juangkan para pahlawan. 
Comments
0 Comments