. . .

PENYERAHAN AL-QUR’AN AKBAR KE-9 DI SULAWESI BARAT


Dengan segala rahmat serta ridho Nya Al-Qur’an yang telah dipesan sejak februari 2017 lalu telah usai sebagai cetakan ke-9 dan diserahkan ke Yayasan Masjid Nuruttaubah  pada sabtu 18 agustus 2018 kemarin. Masjid yang biasa disebut masjid Imam Lapeo itu  terletak di Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Lama pembuatan Al-Qur’an tersebut  memakan waktu kurang lebih 16 bulan, dikerjakan oleh dua orang santri PPTQ Al-Asy’ariyyah santri dari K.H Muntaha Al-Hafidz yaitu H. Hayatuddin, Alh., S.Pd.I sebagai penulis utama dan Anas Ma’ruf, Alh., S.Pd.I sebagai desain ornamen.

Berita tentang penyerahan Al-Qur’an akbar tersebut sekaligus usainya penulisan Al-Qur’an akbar cetakan ke-9 itu menambah kebanggaan semua pihak,  termasuk seluruh keluarga yayasan PPTQ Al-Asy’ariyyah terlebih seluruh pihak UNSIQ.  Bagaimana tIdak, wasiat Almaghfurllah K. H Muntaha Al-Hafidz untuk berdakwah dengan membumikan Al-Qur’an lewat di ciptanya Al-Qur’an akbar tersebut dapat semakin tersebar luaskan kepelosok negeri ini.

Tujuan dari pemesanan  Al-Qur’an Akbar tersebut ialah sebagai syiar islam, wisata religi bagi peziarah di Maqom K. H. Muhammad Thahir atau lebih dikenal Imam Lapeo. Imam Lapeo merupakan tokoh sufi yang dikenal akan kecerdasannya, keberaniannya dan sifat yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,  Beliau dikenal juga dengan sebutan “Kannal Tambul” (Kakek dari Istanbul) karena beliau pernah menuntut ilmu agama hingga ke Istanbul Turki.


Turut hadir dalam penyerahan Al-Qur’an akbar tersebut diantaranya Dr. KH. Muchotob Hamzah M.M selaku REKTOR UNSIQ, Drs.H.Syarif Hidayat selaku Ketua YPIIQ, Drs.H. Ali Mufiz, M.P.A dari YPIIQ juga mantan Gubernur Jawa Tengah, Dr. K.H. Abdurrahman Asy’ari Alh., M.Pd.I selaku pengasuh PPTQ Al-Asy’ariyyah dan tentunya dua orang santri PPTQ Al-Asy’ariyyah sang penulis Al-Qur’an akbar  tersebut H. Hayatuddin Alh., S.Pd.I dan Anas Ma’ruf, Alh., S.Pd.I yang mendapat banyak apresiasi dan penghormatan dari seluruh pihak masjid Imam Lapeo. (Ali Mu'tafi/Amrina/Kohar)
Comments
0 Comments