. . .

NGAJI DAN NGOPI BARENG SANTRI


PPTQ Al-Asy'ariyyah, Rabu, 21 Desember 2016.
Kita sering mendengar kata kopi dalam keseharian hidup kita. Apa sih kopi itu? Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
Hari ini rabu, 21 Desember 2016 tepatnya pukul 20.00 WIB, PPTQ Al-Asy’ariyyah kedatangan tamu dari komunitas JOIN KOPI Wonosobo untuk yang pertama kalinya. Disini kita banyak belajar baik itu dari sejarah kopi, cara menanam, cara memanen, cara mengelola hingga cara meracik kopi sesuai dengan prosedur yang ada dan cara berbisnis kopi.
Dalam penjelasan kutipan dari Kitab Al-Fawaidul Mukhtaroh Kitab tentang tata cara untuk beribadah akhirat faedah yang di ambil dari Kitab Kalam Al-Ngalamah Al-Faqih Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith telah mengumpulkan Shekh Ali bin Hasan Baharun Pengasuh Pondok Pesantren Darulloghoh Waddakwah yang dijelaskan oleh Gus Zaman Al-Faqih Muntaha terdapat 4 pembahasan tentang kopi.
1.     Pembahasan Pertama
Telah berkata sheihk Kopi yaitu Ali bin Umar Assadzhili “Hai para pecinta : Kopi itu bisa menyelamatkan ku kepada meninggalkan tempat tidur dan menolongku dengan pertolonganNya Allah kepada taat kepada Nya, di waktu manusia sedang tidur.
Qohwah / Kopi : Qof nya itu kuat, Ha’ nya Petunjuk / Hidayah, Wawunya itu Al-Wudhu (Cinta), dan Ha’ yang terakhir itu Huyam (Romantis)
2.     Pembahasan Kedua
Sesungguh nya Kopi bisa menjadi lantaran untuk mendapatkan apa saja yang ingin (hajat) di cari. Sesungguh kopi itu saat kita menyeduhnya dengan niat menginginkan sesuatu, sama faedahnya Seperti saat kita membacakan Al Fatihah atau Yasin atau meminum air zam-zam dengan niat tertentu. (Dari Kitab Kalam Al-Habib Idrus Al-Hadsi hal : 115)
3.     Pembahasan Ketiga
Diceritakan: Ada seorang Sayyid bernama Ahmad bin Ali Bahkrul Qodimim berkumpul atau bertemu dengan Nabi Muhammad SAWdalam ke adaan sadar, kemudia dia berkata kepada Rosullullah saya ingin mendengar dari mu suatu hadis dengan tanpa perantara maka nabi menjawabnya :
“ Saya akan memberikan 3 Hadist kepada mu :
yang pertama : Selagi bau Kopi masih didalam mulut manusia maka para Malaikat akan memintakan ampunan ke padanya.
yang ke dua : Barang siapa yang mengambil tasbih untuk berdhikir kapada Allah dengan tasbih tersebut maka akan di catat orang tersebut termasuk golongan orang-orang yang selalu berdhikir banyak kepada Allah, baik dhikirnya dengan tasbih atau pun tidak berdzhikir (hanya memegang tasbih).
yang ke Tiga : Barang siapa yang soan (mengunjungi) kepada para Walinya Allah dalam ke adaan hidup atau mati maka seakan akan orang tersebut seperti menyembah kepada Allah di Sudut-sudut bumi sampai bumi hancur berkeping-keping (kiamat).
(Dikutip dari kitab Tad
zkirunnas hal 118)
4.     Pembahasan Keempat
Sesungguhnya awal mula Kopi atau sebab muasal Kopi itu adalah : suatu saat dimana Jinn telah meculik sebagian anak-anak dari daerah makho atau mocha atau sekitarnya. Maka saat itu para penduduk bercerita kepada Seihk Al-Arifbillah Ali bin Umar Assadzhili “dan sesungguh nya kami (penduduk) benar-benar kehilangan anak-anak kami (penduduk) yang kemudian anak-anak tersebut kembali setelah waktu yang lama, yang mana anak-anak tersebut telah menjadi dewasa sampai kami (penduduk) tidak dapat mengenalinya”.
Setelah mendengar cerita tersebut maka Seihk Ali pun memutuskan untuk Kholwa
t (menyendiri) selama 40 hari. dan di dalam hari terakhir sheihk Ali bertemu dengan Nabi Muhammad. Kemudian Nabi memerintahkan sang Shehk menggunakan tanaman bernama Qohwah maka shehk Ali pun berkata “Saya tidak mengenal pohon ini yang mana panjjenengan telah menunjukkan pohon tersebut kepada ku” maka nabi memberikan setangkai buah Qohwah.
Kemudian  sheihk Ali mengambil tanaman tadi dan memakai buahnya untuk sesuatu yang berkenaan dengan jinn tadi. dan menanam tangkainya atau pohonnya di kebun atau tempat yang mengalir air nya dan tempat wudhunya. Maka Allah memberkahi pohon tersebut dan kemudian menyebarkannya sesuai dengan kehendak Allah. Shehk Ali memerintahkan kepada menusia untuk menggunakan Qohwah. Maka Allah menghindarkan tanaman Qohwah dari kejelekan-kejelekan jin. Hingga para jin tidak akan bisa mengganggu lagi, setelah Shehk Ali memerintah kan kepada  semua orang. (Dari kitab Kalam Al Habib Idrus Al Habsi hal 113)
Banyak hal yang kami dapatkan di perjumpaan hari ini, terimakasih untuk komunitas JOIN KOPI Wonosobo atas ilmu yang diberikan kepada kami. Semoga apa yang didapatkan menjadi keberkahan untuk kita semua.





Comments
0 Comments