. . .


Wonosobo, PPTQ Al-Asy'ariyyah
Penutupan aktivitas Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Asy'ariyyah telah dilaksanakan pada malam rabu, 17 Desember 2019 yang bertempat di serambi masjid Baiturrahim. Kegiatan dimulai pada pukul 20.00 dan selesai pukul 21.30 dengan diramaikan oleh group rebana KODASA yang turut serta memeriahkan acara. Penutupan aktivitas tersebut bertujuan untuk menghimbau para santri siswa Wustho dan ‘Ulya bahwasannya kegiatan pada semester ini telah selesai dengan diliburkannya para santri dan kegiatan dimulai kembali pada waktu yang telah ditentukan.

Sambutan pertama dibawakan oleh Lurah Umum PPTQ Al-Asy'ariyyah dengan memberitahukan libur dari tanggal 18 Desember 2019 sampai dengan 1 Januari 2020. "Ketentuan pulang diharuskan meminta izin terlebih dahulu. Jika tidak, maka ada sanksinya." Pesannya kepada para santri."Dan pakaiannya jangan dibawa pulang semua."Tambahnya dengan diselingi tawa. Dan tidak lupa juga agar para santri ketika di Masyarakat mampu mengamalkan ilmu yang telah didapatkan ketika berada di pondok.

Dengan dilanjutkan sambutan sekaligus penutup oleh beliau, KH. Khairullah Al Mujataba (Abuya). Terdapat banyak pesan yang disampaikan oleh beliau kepada para santri. Pesan yang paling utama yaitu menjaga akhlakul karimah, berbakti kepada orang tua, menjaga nama baik almamater. Beliau menekankan dan mengingatkan kepada para santri agar ketika sudah di rumah, pada waktu maghrib sampai dengan isya murni digunakan atau disibukkan untuk beribadah."Ojo ngendong, shoping maring mall. Wektune di nggo tadarus utawane ngapalke al-Qur'an". Tutupnya.

(Elsa)


AKU BINGUNG
mau naik mobil pribadi bensin naik
jalan bergelombang
semakin macet
mau naik kereta api, kecopetan
mau naik busway, di gerayangi
naik angkot, diperkosa
jalan kaki ditabrak mobil
terus bagai mana?
mau naik sepeda motor, kena tilang
mau naik ontel, tak ada jalan
naik bajaj kena rasia
naik becak tak sampai tujuan
lalu bagaimana?
Judul Buku: SENANDUNG PUISI Abah Faqih Muntaha disertai Munajah Ibnu Atha'illah



Wonosobo, PPTQ Al-Asy'ariyyah
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1441 H, beragam rangkaian acara telah dilaksanakan oleh seluruh santri baik tahfidz maupun reguler (Non Tahfidz). Mengawali kegiatannya, digelar khataman akbar yang diikuti oleh ratusan santri sekaligus doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Aziz., Alh.

Peringatan maulid tersebut digelar pada hari Kamis, 28 November 2019 di Gedung Baru  Lantai 3 PPTQ Al-Asyariyyah. Dalam acara tersebut, para santri juga melaksanakan pembacaan al barzanji.
Penghormatan yang sangat karena dihadiri oleh beliau-beliau, dzuriyah PPTQ Al-Asyariyyah. Abah KH Athoilah Al Asyari, Gus Ali Ridho dari Demak dan Gus Yusron. Tujuan dengan dilaksanakannya peringatan maulid  adalah agar kita bisa mengambil ibroh dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

Hal-hal yang dilakukan pada zamannya Nabi yaitu, wanita memakai kendit untuk mengecilkan pankreas (yang berfungsi sebagai pengolah makanan) agar bisa menahan ketika lapar. ``Nabi Muhammad niku remen karo wong fekir; wong ra duwe.`` jelasnya ( Abah Atho`).

Ketua JNS (Jati Sumo Negoro) Nasional di bawah naungan Habib Husein bin Luthfi bin Yahya, Gus Ali Ridlo, yang hadir pada malam hari itu juga berpesan kepada para santri, agar ketika telah terjun ke Masyarakat supaya jangan pernah meninggalkan sesuatu yang telah dipelajarinya di sini (pesantren). ``Ikatan hati kedua orang tua dengan anak itu sangatlah terpatri kuat. Maka dari itu, janganlah lupa untuk memberikan fatihah di setiap harinya.`` Tambahnya.  
Kegiatan berjalan dengan lancar dan berakhir pada pukul 23.00 dan ditutup oleh beliau, Gus Ridho. Dengan wejangan penutup dari Abah Atho, bahwa `menangis itu bukan cengeng. Menangislah agar engkau bahagia. Ketika engkau mampu menangis maka, engkau akan bahagia.

(Elsa)